NASIB TIM THOMAS IBU PERTIWI 2014 DI NEW DELHI
Penulis : Ira Nurhasanah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Fakiltas Adab dan Ilmu Budaya
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Kejuaraan supremasi beregu bulutangkis akan digelar tinggal
menghitung hari. Kejuaraan thomas cup 2014 yang akan digelar di New Delhy pada
tanggal 18-25 April 2014 ini, menyita perhatian para pecinta bulutangkis dunia.
Indonesia pun sebagai negara bulutangkis tentu ikut meramaikan ajang bergengsi
yang hanya digelar dua tahun sekali. Perlu diketahui, hanya tiga negara lah
yang baru merasakan bagaimana nikmatnya menjadi kampiun dalam ajang ini, yaitu
Negeri Jiran sebanyak lima kali, China sebanyak sembilan kali, dan negara kita
tercinta indonesia sebanyak tiga belas kali dengan lima kali kemenangan diraih
secara berturut-turut. Indonesia terakhir memegang tropi ini pada tahun 2002.
Sementara setelah itu China lah yang terus menerus meraih gelar dengan menyamai
rekor merah putih yaitu lima tahun berturut-turut menjadi jawara dalam ajang
bergengsi ini. sementara Indonesia harus puas dengan hanya dua kali mencampai
partai final yaitu pada tahun 2006 dan 2010, karena pada akhirnya harus
mengakui keunggulan Tiongkok. Sementara di thomas cup tahun 2012 silam
indonesia membuat catatan hitam dalam sejarah perbulutamgkisan Indonesia dengan
kegagalan mencapai semi final di tangan Jepang. Tentu, melihat torehan negeri
tirai bambu yang sudah menyamai rekor kemenangan kita, kita tidak ingin untuk
lebih buruk lagi yaitu dilampauinya. Tentu merar putih pun merindukan tropi
tersebut yang telah hilang dari pelukan ibu pertiwi sejak dua belas tahun
silam. Saya kira inilah saatnya merah putih untuk mengambil kembali titel itu
dari tangan Tiongkok. Namun, bila dilihat secara kasat mata kekuatan yang
dimiliki China dan Indonesia saat ini, mampukah Indosia metrebutnya?. Sementara
bila kita menilik lebih detail pun bukan hanya China yang memiliki kekuatan
penuh, tengok saja negeri gingseng Korea dan negeri matahari terbit Jepang pun
tak bisa diremehkan. Begitu pula dengan negeri gajah putih Thailand yang tak
jarang menjelma menjadi kuda hitam, serta jagoan dari benua Eropa yaitu denmark
yang dalam sejarahnya tak jarang duduk di semifinal bahkan pernah menginjak
partai final.
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI ) yang diketuai oleh
Gita Wiryawan menargetkan juara untuk tim thomas Indonesia tahun ini. Indonesia
mengirin 10 atlet terbaiknya yang terdiri dari empat orang di sektor tunggal
dan tiga pasang di sektor ganda ke negeri Gangga
itu dengan kekuatan penuh dengan harapan juara. Bagaimana tidak disebut
terbaik, PBSI telah melalui jalan panjang dalam menetapkan squad tim thomas
ini. dimulai dengan pemilihan tim bayangan yang berjumlah 18 orang untuk
kemudian ikut karentina di pusat pelatihan klub jarum di Kudus, dilanjutkan dengan
pertandingan simulasi thomas yang diadakan di Solo. Namun tidak hanya itu,
pertimbangan lain, seperti kesiapan fisik dan mental pemain serta prestasi yang
diukir pemain sepanjang tahun 2013 dan 2014 serta peringkat dunia pun tak luput
dari pertimbangan induk pusat organisasi tepok bulu ini. sehingga akhirnya
terpilih 10 orang terbaik diantara yang terbaik. Mereka yang beruntung itu adalah
Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka, Simon Santoso, Ihsan Maulana Mustofa,
Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, Angga Pratama, Rian Agung Sapurta, Ricky
Karanda, dan Berry Anggriawan. Hendra Setiawan didapuk menjadi kapten oleh pembinaan
atlet berprestasi Rexi Maynaki. Pasangan Mohammad ahsan ini dianggap mumpuni
untuk menjadi kapten karena pengalamnya yang bejibun dalam mengikuti thomas cup
ataupun ajang bergengsi lainnya.
Jika melihat nama-nama di atas dan bagaimana menggeliat dan
bangkitnya perbulutangkisan Indonesia akhir-akhir ini saya yakin Indonesia
mempunyai peluang yang sangat besar dalam mengambil alih kembali gelar itu.
Dengan tanpa meremehkan atlet-atlet dari negara lain, tengok saja tiongkok yang
atlet-atletnya tidak sedigdaya dahulu. Ketika dahulu tunggal pertana diisi oleh
Lin Dan yang nyaris tak terkalahkan, hanya pemain sekelas Taufik Hidayat dan Lee
Chong Wei lah yang pernah menundukannya. Begitu pun dengan ganda terkuatnya
Chai Yun Fu Hifeng, bahkan Fu Hifeng tercatat sebagai pemilik smash tercepat
thomas cup 2012. Namun, kini ketangguhannya
telah meredup, bahkan nyaris tak ada pijarnya. Namun,
pelatih Tiongkok tak putus asa. Keduanya dipisahkan dan dipasangkan dengan
junior-juniornya. Hanya, tetap tidak
setangguh dulu, masih ada ganda Korea dan Jepang yang lebih tangguh dari
pasangan ramuan tersebut.
Sementara Indonesia memiliki tunggal pertama Tommy Sugiarto yang
kini bertengger di peringkat lima dunia, bahkan pernah menginjak peringkat tiga
dunia. Namun, karena dua turnamen terakhir yang tidak diikutinya yang
diakibatkan oleh cedera telapak kaki kanan yang menderanya membuat ia terlempar
ke posisi lima dunia. Namun, putra pebulutangkis legendaris Icuk Sugiarto ini
dinyatakan mampu untuk memperkuat tim thomas oleh dokter, dan hal ini
dibuktikan dengan kemenangannya melawan Wisnu Yuli Prasetyo dalam simulasi
thomas yang di gelar di Solo pekan lalu. Sejumlah nama besar pun pernah ia
tumbangkan. Sebut saja Chen long pemain tiongkok yang kini ada di peringkat dua
dunia, Kenichi Tago pemain jepang yang kini peringkat satu strip di atasnya,
Bonsak Ponsana pemain tumpuan Thailand, serta Sony Dwi Kuncoro peraih medali
perunggu Olimpiade Athena 2004. Saya kira apa bila mampu mengeluarkan performen
terbaiknya, runner up BWF super series 2013 ini mampu mengimbangi pemain-pemain
besar sehingga mampu menyumbangkan poin untuk merah putih. Begitu pun dengan
Dyonysius Hayom Rumbaka yang kini berada di peringkat 19 dunia. Atlet asal Kulonprogo
Yogyakarta ini pernah memaksa lee chong wei pemain rengking satu dunia untuk bermain
ruber game di kejuaran dunia 2013, serta belum memiliki catatan
hitam saat bertanding dengan Du Pengyu pemain Tiongkok peringkat 6 dunia.
Kekasih dari bellaetrix manuputty ini disokong dengan tubuh yang ideal serta smash
hasnya yang
menukik dan mematikan, walaupun sepanjang tahun ini belum menunjukan prestasi
yang gemilang. Penampilan terbaiklah yang nanti diharapkan keluar dari peraih
medali perak Sea games Myanmar ini. Sementara Simon Santoso yang pekan
lalu sempat menyita dunia
perbulutangkisan. Sejak mengundurkan diri dari platnas Januari lalu, atlet asal
Tegal ini mampu menapaki lagi jejak kejayaan masa lampaunya dengan berturut-turut
menjadi juara di Malayasia Grand Prix Gold 2014, dan puncaknya menjadi jawara di
Singapura Open 2014. Merangkak dari babak kualifikasi dan bermuara di puncak
tertinggi dengan menundukan Lee Chong Wei strigh game. Dengan bekal ini pun
tentu tak salah merah putih bertumpu pada atlet berusia 28 tahun ini. Ihsan Maulana
pun, atlet usia 19 tahun yang berhasil meraih perunggu di kejuaraaan dunia
junior tak salah untuk diandalkan mendulang poin. Harapan tertinggi bertumpu
pada pasangan ganda putera Mohammad ahsan dan Hendra Setiawan yang kini ada di
peringkat puncak dunia. Bahkan, masih hangat
maret lalu mengakhiri puasa gelar 11 tahun
ganda putra di supremasi
superseries paling bergengsi ini. Sepanjang tahun 2013 pun
tak kalah gemilang dengan lima kali berturut-turut meraih emas, empat lebel
super series dan satu kejuaraan dunia. Ganda yang baru dipasangkan pasca
Olimpiade Londen ini pun menutup akhir tahun dengan manis dengan mejadi jawara
di BWF final superseries yang digelar di Kualalum[ur Malayasia. Belum genap
satu tahun dipasangkan sudah menduduki peringkat satu dunia. Tentu ini
pencapaian yang gemilang, sehingga tidak terlalu berlebihan jika mereka sangat
diharapkan dan pasti bisa menyumbang poin. Begitu juga dengan Angga Pratama dan
Ryan Agung, walaupun kini terlempar ke peringkat 11 namun tercatat pula pernah
mengalahkan pemain-pemain besar yang peringkatnya berada di atasnya. Jadi, tak
ada alasan untuk kalah dalan melawan ganda ke dua nanti dari negara mana pun.
jika dilihat dari keseluruhan pun, indonesia akhir-akhir ini mampu meredam
dominasi china. Terbukti dengan dua kejuaraan dunia yang diraih oleh Indonesia
menyamai China, begitu pun dengan All England, dua tropi yang dibawa Indonesia
pun mampu menyamai China.
Maka dari itu, saya yakin indonesia mampu merebut kembali gelar
tersebut. Saya rasa sangat realistis PBSI membebankan juara pada tim thomas ini. Hal
ini, karena apabila melihat dari pretasi-prestasi yang diraih dari personal
dari tim thomas atau pun secara keseluruhan keadaan perbulutamgkisan saat ini.
persiapan seperti karentina, simulasi, dan team building yang dilakukan di
daerah bogor pun semakin memperkuat kalau indonesia bisa, dan inilah saatnya.